JAKARTA - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengungkapkan Indonesia menghasilkan produksi kayu mencapai 40 juta kubik pada 2012. Adapun dari sekira 80 persen kayu berasil dari hutan tanaman lestari.
"Lalu 20 persen dari hutan alam yang lokasi 70 persen pendapatan kayunya berasal dari pulau Jawa," ujar Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dalam pidatonya acara International Furniture & Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2013, di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/3/2013).
Selain itu, Zulkifli mengatakan Indonesia sebagai Negara yang makmur dianugerahi pohon jati dengan nilai mahal, sehingga harga pohon jati untuk per batangnya bisa mencapai sebesar Rp10 juta.
"Saya bangga dengan Indonesia, pohon jati per batangnya untuk 20 tahun ke depan bisa mencapai Rp10 juta. Indonesia itu kaya akan pohon jati, jadi Tuhan memberikan banyak keuntungan kepada kita," katanya.
Lanjut Zulkifli, selain pohon jati, Indonesia juga memiliki banyak kayu yang beraneka ragam seperti mahoni, sengon dan rotan. Untuk kayu sengon dalam waktu lima tahun sudah panen di Indonesia, sedangkan kalau di negara lain bisa mencapai 100 tahun baru bisa dipanen.
"Itulah nikmatnya Indonesia, bisa lebih cepat menghasilkan pohon-pohon, dan kayunya bisa kita dapatkan sebagai penghasil ekspor, seperti 20-30 badan piano yang sudah dikirimkan ke Amerika. Sedangkan pohon karet yang sudah usia lama tidak bergetah," jelasnya.
Zulkifli berharap, untuk ke depan pihaknya harus menekankan untuk penjagaan hutan yang ada di Indonesia. Agar bisa terlindungi dari banyak pihak yang ingin mengambil alam kita.
"Jadi, pembalakan liar hutan itu harus diperangi, agar hutan di Indonesia tetap lestari dan terjaga. Untuk penjualan kayu internasional pun sudah harus mempunyai sertifikasi legalitas untuk kayunya. Maka dari itu pihak pemerintah Indonesia harus ada sertifikasi legalnya, dari pencabutan pohon hingga ujungnya pengolahan yang sudah dimulai pada Januari 2013 ini," pungkasnya. (ade)
Sumbe: okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar